Minggu, 28 Mei 2017

Analisis SWOT SMP Yos Soedarso Gandrungmangu

BAB I 
PENDAHULUAN 

 A. Latar Belakang 
Tujuan Pendidikan Nasional sesuai dengan UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 adalah untuk membentuk manusia yang beriman dan bertakwa, berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani, cakap, berilmu dan kreatif, mengembangkan kemandirian serta menjadi warga negara yang baik. . Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah) memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor – faktor sistematis untuk merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan Peluang (opportunities), Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah organisasi. Dengan demikian perencana strategis (Strategic planner) harus menganalisis faktor – faktor strategis organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Model yang paling populer saat ini adalah analisis SWOT. B. Tujuan 
1. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sekolah 
2. Untuk membuat strategi peningkatan mutu sekolah 
3. Untuk menyusun langkah – langkah perbaikan mutu sekolah yang berbasia data. 
C. Ruang Lingkup 
1. Kekuatan yang dimiliki sekolah 
2. Kelemahan yang dimiliki sekolah 
3. Peluang yang dimiliki sekolah 
4. Ancaman yang dihadapi sekolah

 BAB II 
PROFIL SMP YOS SOEDARSO GANDRUNGMANGU 

A. Profil Sekolah 
SMP Yos Sudarso Gandrungmangu merupakan sekolah swasta di bawah naungan Yayasan Sosial Bina Sejahtera Cilacap (YSBS) yang berkantor di Gedung (Akademi Maritim Nusantara) Lt. 4, Jl. Kendeng No 307 Sidanegara, Cilacap 53223. Jawa Tengah–Indonesia Telp. Fax : 0282-5070004, E-mail: ysbscilacap @yahoo.com, website: www.ysbs.or.id. Dan mempunyai visi“ Pendidikan yang membebaskan”, berkaitan dengan hal tersebut maka tujuan yang akan dicapai dalam bidang pendidikan antara lain ( kutipan dari pedoman YSBS),tujuan sekolah YSBS adalah untuk mempersiapkan anak-anak muda dalam mengembangkan kelebihbaikan akademik dan kepribadiannya dengan menghayati nilai-nilai kebenaran kemanusiaan dan kekuasaan Tuhan agar dalam kehidupannya di masa depan dapat lebihberperan bagi kesejahteraan masyarakat. SMP Yos Sudarso Gandrungmangu merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta yang dikelola YSBS yang dihidupi oleh “Iman Katolik” (dari surat edaran yayasan, 065/YSBS/Pend/2012,28-02-2012) menjadi sarana untuk mewujudkan tujuan tersebut. Gambaran umum SMP Yos Sudarso Gandrungmangu, letak geografisnya (posisi GPS) berada pada7053’ 10’’ LS (Lintang Selatan), 1080 49’ 32’’ BT (Bujur Timur), pada ketinggian 7,3 meter (24 feet) di atas permukaan laut, sebelah utara berbatasan dengan Desa Bulusari, timur Desa Gandrungmanis, Selatan Gintungreja dan Barat Desa Cisumur. SMP Yos Sudarso terletak di pinggir jalan JLS (Jalur Lintas Selatan), terletak 48 km dari kota kabupaten ke arah barat, sebelah utara ujung barat Pulau Nusa Kambangan. Pekerjaan warga masyarakatnya beragam, antara lain : buruh tani, wiraswasta, penderes, dagang/bakul, pertukangan, TKI, pegawai (pemerintah/swasta). Namun sebagaian besar pekerjaan warga masyarakatnya adalah buruh. Tenaga pengajar berjumlah 9 orang, 5 sarjana, 4 sarjana muda/diploma, berasal dari berbagai perguruan tinggi antara lain, IKIP Sanata Dharma, UMS, UKSW, UMP, Amicom, Universitas Terbuka. Karyawan berjumlah 3 orang, 2 orang tenaga administrasi berpendidikan SMA (KTU), staf perpustakaan diploma, dan 1 orang penjaga sekolah/pesuruh,berpendidikan SD. Peserta didikberasal dari desa – desa terdekat, seperti : Sidaurip, Cisumur, Bulusari, Gandrungmanis, Layansari, dan Gintungreja. Lingkungan sekolah berupa areal tanah pertanian / persawahan yang cukup luas, udara belum terkena polusi pabrik dan keramaian lainnya, sehingga suasana ini sangat mendukung dalam proses pembelajaran.Rata-rata input nilai peserta didik sebagian besar berada dibawah rata-rata, sehingga cenderung kurang maksimal dalam pencapaian hasil belajar. Status ekonomi orang tua / wali murid juga rendah berakibat kurangnya dukungan para orang tua terhadap pembiayaan sekolah (keuangan sekolah). Motivasi dari orang tua terhadap proses belajar anak dirasa kurang. Kondisi ideal dari sekolah kami sebagai berikut,semua tenaga pengajardan karyawanlebih professional dan memenuhi kualifikasi sebagai pendidik dan karyawan. Idealnya peserta didikberasal dari wilayah yang lebih luas yang mencakup lebih banyak desa, bahkan mencakup wilayah di luar kecamatan Gandrungmangu. Kita mengharapkan nilai input peserta didik semakin meningkat di atas rata-rata dan semakin besar dukungan orang tua / wali muridterhadap proses belajar peserta didik. Sekolah juga berharap masyarakat juga mendukung terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah. Adapun karakteristik dan kemampuan yang dimilikki oleh sekolah adalah selalu menanamkan kedisiplinan, menghargai pluralisme / kebhinekaan, kebebasan beragama, memberi kesempatan untuk mengekspresikan / aktualisasi diri lewat berbagai kegiatan, rasa persaudaraan yang kuat diantara warga sekolah, menghormati guru dan karyawan, dukungan stekholder/yayasan yang besar, tempat belajar yang cukup dan lokasi yang relatif tenang serta mendukung suasana pembelajaran.Sekolah juga melaksanakan program-program untuk peningkatkan penghasilan orang tua untuk meringankan beban orang tua dalam membiayai putra-putrinya di sekolah. Berdasarkan beberapa unsur di atas maka satuan pendidikan ini layak dan mampu ikut membina dan berperan serta menyiapkan generasi muda dalam mempersiapkan dirinya di masa mendatang yang tetap bertumpu pada kesesuaian dan kekhasan lembaga pendiri satuan pendidikan, kondisi sekolah, potensi daerah dan potensi peserta didik. Kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan memungkinkan peserta didik untuk berkesempatan belajar hidup bertoleransi dalam hidup bersama dengan agama, dan keyakinan lain, menghayati nilai-nilai kehidupan secara umum, membentuk manusia yang berkarakter, mempunyai iman yang kuat, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menemukan jati diri melalui proses belajar mengajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

 B. Visi,Misi dan Tujuan Sekolah 
1. Visi 
“ Menyelenggarakan pendidikan murah dan berkualitas untuk membentuk generasi muda berbudi pekerti luhur dan cerdas ” 
 2. Misi 
a. Terbentuknya peserta didik yang berakhlak dan berkepribadian. 
b. Terbentunya pesrt yg taat beragama. 
c. Tercapainya target kelulusan 100 % 
 d. Terwujudnya manajemen sekolah yang baik 
e. Masuk lima besar dalam bidang akademis, bidang seni kepramukaan dan olah raga. 
f. Meningkatnya kualifikasi hasil ujian nasional 
g. Terwujudnya pendidikan yang adil dan merata bagi semua peserta didik. 
 h. Terciptanya suasana pendidikan yang nyaman bagi setiap peserta didik. 
i. Terbentunyaa peserta didik yang disiplin, bertanggung jawab, dan mampu bersaing minimal di tingkat kecamatan dalam setiap kompetisi kegiatan esktrakurikuler. 
j. Tersedianya guru dan tenaga kependidikan yang cakap, sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik 
k. Penguasaan dan penggunaaan media pembelajarn yang tepat dalam proses pembelajaran. 
l. Terlaksananya kurikulum yang relevan dengan situasi dan kondisi sekolah serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
m. Terlaksananya tahap-tahap pembelajarn yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 
n. Tersediaanya media pembelajaran yang memadai 
o. Tersedianya sarana dan prasarana sekolah yang memadai 
p. Terbentuknya peserta didik yang mampu mengolah bahan makanan, berolah vokal, serta mampu menerapkan TriSatya dan Dasa Dharma dalam kehidupan sehari hari. 
q. Terwujudnya warga sekolah yang gemar membaca. \ 
r. Terwujudnya warga sekolah yang peka terhadap keadaan sosial masyta di sekitarnya. 
s. Terwujudfnya warga sekolah yg mmpu melksanakan aksi nyata dalam kehidupan masyarakat 
t. Terciptanya lingkungan sekolah yg bersih, indah, rapi, hijau, dan rindang. 
3. Tujuan Sekolah 
a. Terbentuknya peserta didik yang berakhlak, berkepribadian, dan pemeluk agama yang taat. 
b. Tercapainya target kelulusan, 100 % peserta didikmengikuti Ujian Nasional, 100 % peserta ujian lulus 
c. Terwujudnya manajemen sekolah yang baik 
d. Masuk 5 besar dalam setiap kompetisi di tingkat kecamatan dalam bidang seni, kepramukaan, olah raga, dan LCT 
e. Terwujudnya pendidikan yang adil dan merata bagi semua anak terlebih yang kurang mampu 
f. Terwujudnya peserta didik yang disiplin, tanggungjawab, dan mampu bersaing minimal ditingkat kecamatan dalam setiap kompetisi kegiatan esktrakurikuler 
g. Tersedianya tenaga kependidikan dan tenaga administrasi yang cakap, mampu dan melaksanakan tugasnya dengan baik 
h. Penggunaan dan pengasaan media pembelajaran yang tepat dan memadai dalam kegiatan pembelajaran 
i. Terlaksananya pengembangan kurikulum sekolah yang terus-menerus dan selalu relevan 
j. Terlaksananya tahap-tahap dan proses-proses pembelajaran yang baik yang dilakukan oleh setiap tenaga kependidikan 
k. Terwujudnya media pembelajaran yang memadai untuk membantu proses pembelajaran 
l. Terwujudnya sarana dan prasarana sekolah yang lengkap dan memadai 
m. Terwujudnya anak yang berketrampilan menjahit, mampu mengolah bahan makanan, berolah vokal, dan mampu mengembangkan dan menerapkan di masyarakat 
n. Terwujudnya warga sekolah yang membaca, tersedianya perpustakaan yang lengkap 
o. Terwujudnya warga sekolah yang pekaterhadap keadaan masyarakat sekitar dan daerah yang lebih luas dan melakukan aksi nyata 
p. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih,sehat, indah, rapi, dan nyaman 
 4. Prestasi Sekolah 
a. Regu Putri meraih Juara I dalam lomba gerak jalan dalam rangka hari lahir Lord Boden Powell se kecamatan Gandrungmangu 
b. Regu Putri meraih juara I dalam Jambore Kwaran Gandrungmangu 

BAB III 
ANALISIS S W O T 

A. Perencanaan S W O T 
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang. 
B. Definisi S W O T 
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu : 
S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. 
W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini. 
O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan. 
T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan. Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002) 
C. Analisis SWOT SMP Yos Soedarso Gandrungmangu 

Faktor Strategis Internal ( S – W )
Bobot (0.1 – 1.0 )
Rating ( 1 – 5 )
Bobot X Ratin ( 0.1 – 1.0 )
Komentar
Kekuatan ( S )
1.Motivasi Guru
2.Perpustakaan

3.Hubungan guru dengan guru dan guru dengan siswa
4.Pembiayaan


Jumlah S


0,2
0,1

0.1

0,1


0,5

3
3

3

3

0,6
0,3

0,4

0,3


1,6

Motivasi guru sangat tinggi
Memiliki buku – buku bacaan yang cuku
Sangat kondusif

Yayasan memberikan subsidi kepada siswa yang kurang mampu
Kelemahan ( W )
1.Rekruitmen guru dan staff
2.Keadaan Guru

3.Penerimaan Peserta Didik

4.In Take Siswa

Jumlah W

0,1
0,1

0,1

0,1

0,4

3
3

3

3

0,3
0,3

0,3

0,3

1,2


Rekruitmen guru tidak melalui tes
5 guru mengajar dua mata pelajaran yang berbeda
Penerimaan Peserta Didik tidak melalui pemeringkatan
In Take Siswa rendah

Jumlah S + W
0,9

2,8


Faktor Strategis Eksternal ( O – T )
Peluang ( O )
1.Kesesuaian Sarpras dengan perkembangan IPTEK

2.Out Put siswa yang berkualitas

3.Sponsor / Donatur

Jumlah O


0,1


0,1

0,1

0,3


3


3

3


0,6


0,4

0,5

1,5




Pengadaan pengembangan sarpras harus disesuaikan dengan perkembangan IPTEK
Tuntutan masyarakat akan hasil lulusan yang berkualitas
Adanya donatur

Ancaman ( T )
1.Lembaga Pendidikan Sejenis


2.Sekolah Negeri

Jumlah T

0,1


0,1

0,2

3


3

0,3


0,3

0,6


Banyaknya lembaga sejenis yang berdekatan dengan sekolah

Masyarakat masih memiliki pemikiran sekolah negeri yang paling baik
Jumlah T + O
0,5

0,9


KETERANGAN 
AFI = 2,8 dengan (S = 1,6) dan (W = 1,2) , jadi (S – W =1,6 - 1,2 = 0,4) AFE = 0,9 dengan (O = 1,5) dan (T = 0,6) , jadi (O – T= 1,5 – 0,6 = 0,9) Dari perhitungan di atas dapat diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan analisis SWOT di SMP Yos Soedarso Gandrungmangu a. Analisis Faktor Internal 
Kekuatan ( S ) dengan poin 1,6 = cukup Kelemahan 
( W ) dengan ponu 1,2 = cukup 
Dari dua hal ini dapat dijadikan acuan bagi pihak sekolah untuk menetapkan suatu kebijakan yang baru dan lebih progesif dan kreatif guna meningkatkan poin kekuatan sekolah secara maksimal agar kelemahan sekolah dapat diminimalisir 
b. Analisis Faktor Eksternal 
Peluang ( O ) adalah 1,5 = belum dapat dikatakan baik 
Tantangan ( T ) adalah 0,6 = belum terlalu besar 
Masih banyak hal – hal yang harus diusahakan sekolah agar poin peluang bisa lebih besar daripada poin ancaman. 
Keadaan SMP Yos Soedarso Gandrungmangu belum bisa dikatakan baik setelah dilakukan analisis SWOT.Masih banyak hal yang harus dan segera di perbaiki guna memperoleh keadaan sekolah yang lebih baik. Pemangku kepentingan harus segera mengambil keputusan yang tepat demi untuk kemajuan sekolah.

BAB IV 
PENUTUP 
 Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Analisis SWOT SMP Yos Soedarso Gandrungmangu dapat diselesaikan. Kami berharap bahwa hasil analisis ini dapat dijadikan acuan dan pedoman bagi sekolah dalam mengambil kebijakan dan pembuatan program kegiatan sekolah di Tahun Pelajaran 2017 / 2018 Akhirnya dengan segala kekurangan, kami menyadari bahwa analisis ini masih jauh dari kesempurnaan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun analisis ini. Tuhan Memberkati